New Normal Dibonceng Ojol, Warga Diimbau Pakai Helm Sendiri
OMNIA SLOT - Membawa helm sendiri untuk berkendara sepeda motor bakal jadi salah satu new normal saat pemerintah mulai membuka kegiatan masyarakat setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dihentikan.
Poin itu masuk dalam panduan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan penyebaran virus di sektor kerja perkantoran dan industri. Panduan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
Dalam panduannya Kemenkes menyoroti penggunaan transportasi umum, salah satu sumber utama penyebaran virus corona (Covid-19, yang akan digunakan pekerja berangkat dan pulang kantor.
Dilansir dari Omnia Slot, Kemenkes mengimbau perusahaan menyediakan transportasi khusus antar dan jemput pekerja agar tidak memakai transportasi umum. Pekerja juga disarankan tidak menggunakan transportasi umum.
Meski begitu disadari ada banyak pekerja yang tidak bisa melakukan kedua hal itu dan terpaksa memakai transportasi umum. Bagi pekerja ini Kemenkes menyarankan memakai masker, tetap menjaga jarak minimal 1 m, tidak sering menyentuh fasilitas umum, melakukan pembayaran non tunai atau gunakan hand sanitizer, tidak menyentuh area wajah selama perjalanan menuju kantor dan pulang, serta menggunakan helm sendiri.
Baca Juga : " New Normal, Pedagang Wajib Batasi Akses Keluar-Masuk Toko "
Imbauan menggunakan helm sendiri merujuk pada fasilitas transportasi ojek online (ojol) yang umum dimanfaatkan masyarakat sehari-hari. Layanan ojol telah dihentikan semasa PSBB, namun kemungkinan besar akan kembali dibuka bila sudah berakhir.
Penyedia layanan ojol terbesar di dalam negeri, Gojek dan Grab, sudah mengimbau konsumen membawa helm sendiri sejak Maret, ketika PSBB belum diterapkan. Asosiasi pengemudi ojol juga menyarankan hal yang sama buat menghindari penularan Covid-19 selain memakai masker dan sarung tangan.
Helm merupakan salah satu komponen yang disediakan ojol saat beroperasi, namun digunakan bergantian oleh penumpang. Satu pengemudi ojol bisa mengangkut hingga puluhan penumpang berlainan per hari.
Helm dipercaya bisa menjadi perantara penularan Covid-19, pasalnya berdekatan dengan seseorang. Seperti diketahui cara penularan umum Covid-19 melalui droplet atau cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, atau bersin. Droplet bisa menempel pada helm pinjaman kemudian menulari pengguna lainnya.- GLXgames
Poin itu masuk dalam panduan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penanganan penyebaran virus di sektor kerja perkantoran dan industri. Panduan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
Dalam panduannya Kemenkes menyoroti penggunaan transportasi umum, salah satu sumber utama penyebaran virus corona (Covid-19, yang akan digunakan pekerja berangkat dan pulang kantor.
Dilansir dari Omnia Slot, Kemenkes mengimbau perusahaan menyediakan transportasi khusus antar dan jemput pekerja agar tidak memakai transportasi umum. Pekerja juga disarankan tidak menggunakan transportasi umum.
Meski begitu disadari ada banyak pekerja yang tidak bisa melakukan kedua hal itu dan terpaksa memakai transportasi umum. Bagi pekerja ini Kemenkes menyarankan memakai masker, tetap menjaga jarak minimal 1 m, tidak sering menyentuh fasilitas umum, melakukan pembayaran non tunai atau gunakan hand sanitizer, tidak menyentuh area wajah selama perjalanan menuju kantor dan pulang, serta menggunakan helm sendiri.
Baca Juga : " New Normal, Pedagang Wajib Batasi Akses Keluar-Masuk Toko "
Imbauan menggunakan helm sendiri merujuk pada fasilitas transportasi ojek online (ojol) yang umum dimanfaatkan masyarakat sehari-hari. Layanan ojol telah dihentikan semasa PSBB, namun kemungkinan besar akan kembali dibuka bila sudah berakhir.
Penyedia layanan ojol terbesar di dalam negeri, Gojek dan Grab, sudah mengimbau konsumen membawa helm sendiri sejak Maret, ketika PSBB belum diterapkan. Asosiasi pengemudi ojol juga menyarankan hal yang sama buat menghindari penularan Covid-19 selain memakai masker dan sarung tangan.
Helm merupakan salah satu komponen yang disediakan ojol saat beroperasi, namun digunakan bergantian oleh penumpang. Satu pengemudi ojol bisa mengangkut hingga puluhan penumpang berlainan per hari.
Helm dipercaya bisa menjadi perantara penularan Covid-19, pasalnya berdekatan dengan seseorang. Seperti diketahui cara penularan umum Covid-19 melalui droplet atau cairan tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, atau bersin. Droplet bisa menempel pada helm pinjaman kemudian menulari pengguna lainnya.- GLXgames
Komentar
Posting Komentar